Kamis, 26 Januari 2012

"Kami dan Sebuah Desa di Tanah Hevea Brasiliensis"

Ini semua tentang pengalaman pertama gue tinggal di desa.  Desa Balau, Kec. Karang Intan, Kab. Banjar, Kalimantan Selatan.  Gue menyebut desa ini dengan istilah 'Tanah Hevea brasiliensis'. Jika saja kalian pernah menginjakkan kaki di desa ini, kalian akan mengerti kenapa gue menyebutnya 'Tanah Hevea brasiliensis'!


Di desa inilah, akhirnya gue mengenal 9 orang teman lainnya (Bella, Dewi, Fretty, Randy, Zaki, Dita, Lia, Obie dan Ade). Berat juga sih buat gue, bertemu 9 karakter dengan cara berfikir dan isi kepala yang berbeda. Ditambah dengan perbedaan suku dan agama diantara kita, tapi itu tak pernah jadi masalah selama kita masih berpegang teguh dengan semboyan 'Bhineka Tunggal Ika'.




Bahkan untuk membangun chemistry dan kekompakkan, kita bersepuluh pun selama sebulan harus selalu makan pagi, siang dan malam bersama. Meskipun kadang dengan lauk seala kadarnya. Saking terbiasanya makan bareng, akhirnya kita menemukan menu lauk favorit yang sama 'Terong Goreng'! :D



Perbedaan karakter ini,  otomatis bikin hari-hari kita penuh warna. Kadang wajah cemberut, tapi seketika bisa timbul gelak tawa. Paling susah itu, mentolerir kebiasaan pribadi. Ada yang gak bisa makan pagi, ada yang gak bisa makan sayur,  ada juga yang gak bisa makan pedas, ada yang gak bisa tidur kalau gak dengar lagu korea, ada yang hobby musik rock Jepang. Intinya, harus bisa tahan mental! Sebisa mungkin saling menghargai kelebihan ataupun kekurangan masing-masing pribadi.

Di desa inilah, semua cerita berawal. Cerita gue dan kesembilan orang teman gue. Sesuatu yang kami temui? Sesuatu yang mengubah hidup kami? Sesuatu yang mereka dapatkan untuk mereka kenang? 




***** 


Kondisi kehidupan anak-anak SD di Lebak, Banten hanya salah satu dari sekian banyak daerah yang tak terjamah. Kali ini gue tertarik untuk menulis/bercerita kehidupan anak-anak lainnya. Mereka yang ingin menuntut ilmu, ditengah ketidak mampuan orang tuanya. Kondisi ini juga terjadi disebuah desa, bernama 'Desa Balau'. Sebuah desa terpencil, di Kec. Karang Intan, Kab. Banjar, Kalimantan Selatan.


Gue juga bertemu seorang seniman yang mendedikasikan hidupnya, mengemban sebuah jabatan sebagai kepala sekolah di SD Balau (Satu-satunya sekolah SD di desa tersebut). Bahkan desa tersebut tak memiliki sekolah untuk tingkat SMP/SMA. Sehingga kebanyakan penduduknya hanya lulusan SD/ bahkan tidak bersekolah.


Ini salah satu hasil karyanya. Beliau melukiskannya pada salah satu bagian sisi dinding sekolah. Setelah selesai mengajar, ia selalu pulang lebih akhir untuk menyelesaikan lukisan ini. Alasannya simpel, beliau hanya ingin sekolah itu terlihat lebih indah agar anak-anak muridnya lebih semangat untuk bersekolah.


Bahkan disudut lain, beliau juga menghiasnya dengan berbagai rumus matematika atau lukisan lainnya.


Di SD Balau, anak-anak juga tak dipaksakan untuk memakai sepatu. Seragam sekolah pun terlihat seadanya, bahkan banyak yang sudah tak layak pakai.


Tapi di Desa Balau ini, ada harta tersembunyi yang tak ternilai harganya. Lukisan bentang alam yang sangat indah. Kamu hanya akan bisa menemukannya, setelah melewati hutan belantara, perkebunan karet luas dan tanah berlumpur. Bisa dibilang kayak mutiara yang tersimpan dalam cangkang kerangnya.



*****


Hari-hari di desa, kami isi  dengan serangkaian kegiatan. Menerapkan ilmu yang kami peroleh dalam kehidupan bermasyarakat. Kami berharap apa yang kami lakukan, bisa selalu bermanfaat untuk mereka.  Semua dana yang kami perlukan dalam melaksanakan setiap kegiatan, mendapat banyak bantuan dari instansi pemerintah maupun swasta melalui proposal yang kami ajukan.

Koordinasi dengan pambakal dan aparatur Desa Balau
Sebelum melakukan berbagai kegiatan sosial di desa tersebut, kami terlebih dahulu meminta izin dan berkordinasi dengan pembakal/aparatur desa Balau. Harapannya agar terjalin kerjasama yang baik antara kami dengan aparatur desa setempat.

Merapikan Statistik Desa, membuat peta wilayah Desa Balau, struktur pemerintahan desa, dan jadwal piket kantor pembakal.
Desa Balau yang terdiri atas 3 RT, tetapi belum ada data yang lengkap tentang penduduk maupun statistiknya. Oleh karena itu, kami membantu memperbaiki data-data statistik mengenai kependudukan maupun tentang keadaan geografis, kondisi sosial, ekonomi, budaya, demografi, sarana dan prasarana. Adanya faktor pendukung berupa data pendataan pada tahun 2009, cukup mempermudah kami dalam pembenahan data statistik. 

Membantu mengajar di TPA Desa Balau
Kami mendapat banyak dukungan dari para guru dan ketua RT Desa Balau untuk melaksanakan kegiatan ini. Proses mengajar ini bertujuan untuk menarik minat, meningkatkan kemampuan dan rasa percaya diri pada anak-anak desa setempat dalam membaca ataupun menulis Al-Quran. Adanya tanggapan positif dari pihak guru dan antusiasme anak-anak dalam mengikuti pelajaran, membuat kegiatan ini dapat berjalan dengan sangat lancar.

Membantu mengajar di SDSN Balau 

Kegiatan mengajar yang kami lakukan didukung oleh faktor tersedianya sarana dan pra sarana sekolah, juga sambutan yang baik dari pihak sekolah dan antusiasme murid-murid dalam mengikuti pelajaran.

Mengadakan penyuluhan
cara menghemat listrik kepada warga desa
Desa Balau terdiri dari 3 RT dimana sebagian kecil dari keseluruhan RT tersebut masih memiliki pengetahuan yang minim akan penggunaan alat listrik yang efisien. Kendala yang kami hadapi  yaitu kurang tersedianya tempat khusus untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan. Sehingga kami meminta izin untuk melakukan kegiatan penyuluhan tersebut, disalah satu rumah warga desa setempat. Dalam kegiatan penyuluhan ini, warga yang berhadir sebanyak ± 50 orang.

Memberikan informasi kesehatan 
dan mengadakan pemeriksaan  tekanan darah
Kegiatan ini, kami lakukan dengan cara memberikan brosur kesehatan kepada warga sekitar. Kegiatan ini kami harapkan mampu memberikan pengetahuan yang luas mengenai penyakit Cikungunya dan DBD. Selain itu, juga diadakan penyuluhan tentang pembuatan simplisia obat dari tanaman mahkota dewa sehingga mereka mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 


Pengadaan nomor rumah, 
plang selamat datang dan batas RT Desa Balau
Plang kami buat dalam bentuk spanduk, sedangkan nomor rumah dibuat dalam bentuk stiker. Dari kegiatan tersebut, kini sudah ada sekitar 303 buah rumah yang dilengkapi dengan nomor rumah. Kami melakukan kegiatan tersebut dengan cara berkunjung secara langsung dari satu rumah warga ke rumah warga lainnya. Sekaligus pula melakukan pendataan jumlah penduduk untuk setiap kepala keluarga yang ada di Desa Balau.

Memberikan les privat kepada siswa SDSN Balau
Les privat pada sore hari, secara gratis diberikan kepada murid-murid SDSN Desa Balau. Kegiatan ini mampu menarik minat para murid untuk belajar, sehingga mereka merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. Anak-anak selain merasa nyaman saat belajar juga mendapatkan bantuan bimbingan belajar di luar sekolah, sehingga membantu anak-anak tersebut untuk lebih memahami pelajaran yang sebelumnya telah diberikan di sekolah.

 Pemeriksaan golongan darah
Kegiatan ini sangat disambut baik oleh bidan setempat Desa Balau. Kami harap kegiatan ini dapat membantu warga untuk mengetahui golongan darahnya sehingga dapat mempermudah untuk memeriksakan kesehatanya. Selain itu warga yang memeriksakan golongan darahnya juga mendapat kartu golongan darah. 

Pelatihan pembuatan jamu jahe dan kunyit instan
Kegiatan ini mendapatkan sambutan yang sangat baik dari para Ibu PKK, aparatur desa, serta warga desa. Acara ini sukses dan dihadiri oleh banyak warga desa, karena kami memilih untuk melaksanakan kegiatan tersebut bersamaan dengan acara arisan PKK yang diadakan setiap minggu oleh warga setempat. Perkembangan selanjutnya diharapkan agar warga mampu mengaplikasikan, sebagai salah satu proses pemberdayaan masyarakat di bidang kewirausahaan.

Pembenahan dan membantu mengajar di PAUD
PAUD Desa Balau baru didirikan pada tahun 2010 dan bergabung satu tempat dengan Puskesdes. Karena itu, untuk fasilitas pembelajaran masih belum lengkap. Pada kegiatan ini, kami mencoba sedikit membenahi  PAUD dengan poster latihan membaca huruf, angka, tikar, dan mainan yang mengasah keterampilan anak.


Memberikan informasi  mengenai IPTEK (biodiesel dan biogas)
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada aparatur Desa Balau tentang bagaimana cara pembuatan biogas dan memberikan informasi mengenai pengolahan biodiesel dari biji karet. Penyuluhan dilakukan di balai desa kemudian meninjau langsung ke lokasi Bawahan Selan, Kecamatan Mataraman yang telah terlebih dulu mengaplikasikan biogas. Kendala yang dihadapi yaitu masih belum adanya dana bagi Desa Balau untuk melaksanakan program ini.

Mengadakan nonton bareng ‘film pendidikan’ 
dengan siswa di SDSN Balau

Pada kegiatan ini, anak-anak dikumpulkan di ruang Kelas SDSN Balau. Kegiatan dilakukan dengan cara menonton bareng film 'Laskar Pelangi' dan dikesempatan lain juga dilakukan pemutaran CD Pembelajaran English dan IPA interaktif. Program ini juga menjadi sarana motivasi kepada siswa SDSN Balau agar tidak putus sekolah dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Pelatihan komputer bagi guru SDSN Balau
Pada kegiatan pelatihan komputer ini, guru-guru sangat  merasa terbantu untuk dapat mengoprasikan laptop yang telah diberikan pemerintah daerah. Karena SD ini ditetapkan berstandar nasional, sehingga SD Balau telah menerima  bantuan 6 buah laptop untuk para guru pengajar. Dengan program ini, diharapkan SDSN Balau tidak tertinggal dalam hal teknologi informasi dan para guru pun dapat mengajarkan kepada siswa. 

Pelatihan peragaan KIT praktikum IPA
Kegiatan ini diharapkan dapat membantu  para guru SDSN Balau, agar dapat mengaplikasikan KIT praktikum hasil sumbangan dari pemerintah setempat. Pelatihan ini lebih ditekankan kepada guru kelas IV, V, dan VI, agar mereka dapat kembali mengajarkan kepada siswa dalam bidang IPA. Dengan adanya peragaan praktikum IPA di sekolah, diharapkan siswa akan lebih bersemangat untuk belajar dan tidak lekas bosan.


  Mengadakan lomba olimpiade matematika di SDSN Balau
Kegiatan ini dilaksanakan disetiap desa, sehingga juara I ditingkat desa akan ikut kompetisi lanjutan di Kecamatan Karang Intan. Lomba ini diperuntukkan kepada siswa kelas IV sampai VI. Selain  itu, siswa yang menjadi peserta akan mendapat pulpen dan buku tulis gratis. Juara I pada lomba  olimpiade yang diadakan di Desa Balau diraih oleh M. Irsyad dari RT 3.

Melakukan pembenahan UKS 
dan pelatihan dokter kecil di SDSN Balau
Kegiatan ini dilaksanakan agar siswa SDSN Balau memiliki keterampilan dalam P3K serta dapat mengaplikasikan jika sewaktu-waktu diperlukan. Pelatihan dokter kecil dilakukan sebanyak 2 kali yaitu kepada siswa kelas IV dan V sehingga pada waktu berikutnya bisa mengajarkan pada adik kelasnya. Untuk perlengkapan UKS sendiri, kami telah mendapatkan bantuan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar atas proposal yang kami ajukan, yaitu berupa obat-obatan dan perlengkapan P3K. Dengan kegiatan ini, sekolah dapat memberdayakan fasilitas UKS jika sewaktu-waktu ada yang sakit atau hal bersangkutan lainnya.
 
Pengadaan buku untuk perpustakaan SDSN Balau
Kegiatan ini bertujuan untuk melengkapi buku-buku yang ada di SDSN Balau serta meningkatkan minat baca para siswa. Dalam pelaksanaannya, kami bekerjasama melalui proposal yang kami ajukan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar dan mendapatkan beberapa buah buku mengenai pemberantasan buta aksara dan latihan membaca serta dari Perpustakaan Daerah Kabupaten Banjar sebanyak 100 eksamplar. Selain untuk keperluan sekolah, buku-buku diperpustakaan ini juga bisa dibaca oleh warga desa karena letak perpustakaan yang terpisah dari lokasi sekolah. 
 

Pengadaan Al-Quran, buku Yassin, Iqra dan hiasan masjid
Kegiatan ini dilaksanakan mengingat banyaknya kegiatan keagamaan di Desa Balau, penduduknya begitu agamis, juga adanya Taman Pendidikan Al-Quran disetiap RT. Untuk pelaksanaan kegiatan ini, kami bekerjasama melalui proposal yang kami ajukan kepada Departemen Agama dalam pengadaan Al-Quran. Sedangkan untuk pengadaan buku Yasin dan Iqra kami juga mengajukan proposal kepada Departemen Agama dan beberapa Toko Buku di wilayah setempat. Di samping itu, kami juga mendapatkan beberapa sumbangan hiasan mesjid dari salah satu Toko Furnitur.


Melakukan sensus penduduk Desa Balau
Kegiatan ini  kami laksanakan mengingat masih belum lengkapnya data kependudukan di Desa Balau. Dari hasil kegiatan ini, diketahui bahwa jumlah penduduk Desa Balau kini berkisar 1056 orang dengan 303 kepala keluarga. Data yang kami dapatkan akhirnya dapat digunakan untuk melengkapi data statistik kependudukan di Desa Balau

Masih banyak hal menarik lainnya yang kami temukan disana. Bahkan kami sering diajak untuk mengikuti seangkaian acara adat mereka yang  masih tetap terjaga. Mulai dari acara pernikahan, selamatan, khatam Al-Quran, pengajian, penggalangan dana, kerja bakti, bahkan meluangkan waktu untuk beribadah bersama. 


Kami juga sempat melihat bagaimana proses pembuatan makanan khas 'Lamang' Banjar dengan masih menggunakan alat-alat masak tradisional

Begitulah sekilas tentang pengalaman gue dan kesembilan orang teman gue, ketika tinggal di Desa Balau. Bagi kalian yang penasaran akan keindahan alam desa ini dan ingin ikut membantu saudara, teman dan adik-adik kita yang ada disana. Jangan ragu untuk berkunjung ke Desa Balau, Kec. Karang Intan, Kab. banjar, Kalimantan Selatan. Satu hal yang bisa gue simpulkan: "Pengalaman seperti ini, tak akan bisa dibeli.."


Baru saja berakhir
Hujan di sore ini
Menyisakan keajaiban
Kilauan indahnya pelangi

Tak pernah terlewatkan
Dan tetap mengaguminya
Kesempatan seperti ini
Tak akan bisa di beli

Bersamamu ku habiskan waktu
Senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna
Sayang untuk mengakhirinya

Melawan keterbatasan
Walau sedikit kemungkinan
Tak akan menyerah untuk hadapi
Hingga sedih tak mau datang lagi

Janganlah berganti
Tetaplah seperti ini

 Sahabat Kecil (OST Laskar Pelangi) - Ipang BIP

"Kami dan Sebuah Desa di Tanah Hevea Brasiliensis", By. Emira Dian Mayasari

*****

4 komentar:

Anonim mengatakan...

"ada yang gak bisa tidur kalau gak dengar lagu korea"...itu gw.....kkkkkk
aigo..udah hampir 2 tahun ya KKN kita berlalu, beberapa teman udah ada yg lulus duluan, ada juga yg masih betah nge-lab #nunjukdirisendiri

entah kapan kita bisa punya waktu buat jalan2 kesana lagi..miss u guys...^^

Anonim mengatakan...

Kisah Lucu kita di sebuah desa daerah pegunungan,,, mau ketwa,, mau sedih ngingat nya hahahah

by http://www.facebook.com/profile.php?id=1140716282

Ndra Pramana mengatakan...

bagus ceritanya....foto2nya juga bagus...hihihihi

Anonim mengatakan...

wah.. Kngen msak bersama ya.. Menu tetap yaitu terong goreng.. Hmmm.. n_n