Sabtu, 04 Februari 2012

"Dua Bungkus Roti Untuk Dua Gadis Kecil Turkey"


Ini bisa dibilang kisah 'real' lanjutan yang dialami oleh kedua emak dan abah, disaat mereka sedang melakukan ibadah haji di tanah suci Mekah.

Waktu itu emak dan abah sedang mengobrol dengan teman satu 'tour travel' mereka, di lobby hotel. Emak kebetulan sedang menikmati sebungkus roti. Tiba-tiba ada dua orang anak gadis kecil (berkebangsaan Turkey) sangat cantik, mendekati emak  Mereka tampak ingin meminta roti yang sedang ada dalam genggaman tangan emak.

Ketika melihat kedua anak kecil itu memandang wajahnya, alhasil emak merogoh tasnya dan memberikan dua bungkus roti yang sama kepada mereka. Setelah diberi roti, kedua anak itu tampak senang. Mereka tersenyum, tertawa, lalu pergi menjauh dari emak seraya menyantap roti tersebut.

Kemudian malam harinya, entah kenapa emak dan abah saat itu jenuh dengan makanan yang disediakan oleh pihak hotel. Akhirnya emak dan abah memutuskan untuk makan malam diluar hotel. Meski menyadari
uang mereka tak begitu banyak, tapi mereka tetap memutuskan untuk pergi.

Emak dan abah lalu masuk kesebuah restaurant yang menyediakan menu makanan ala timur tengah. Mereka kemudian memesan berbagai menu makanan. Abah memang suka makan, tapi si emak mengingatkan bahwa uang yang mereka bawa tak banyak. Abah dengan santai, tetap memesan menu makanan tersebut. Abah hanya berkata pada emak, tak perlu mengkhawatirkan uang mereka.

Emak dan abah pun menikmati makanan yang sudah mereka pesan. Selesai makan, saatnya abah membayar makanan itu dikasir. Ketika sampai dikasir abah bertanya, "Biaya makan malamnya berapa?" Tapi si kasir hanya berkata "La.. (jangan)".

Si kasir berucap tak perlu membayar semua makanan itu, karena makanan emak dan abah telah dibayar oleh orang lain.

Mendengar itu, abah dan emak dibuat bingung. "Orang lain?" Tanya abah ke emak. Lantas abah memperhatikan keseluruh sudut restaurant itu, berharap ia mengenal salah satu pengunjungnya. Bisa saja makanan itu dibayar oleh teman satu 'tour travel'nya .

Tapi apa?
Tak ada satu pengunjung direstaurant itu yang mereka kenal. Sejak dari awal mereka masuk ke dalam restaurant tersebut pun, hampir semua pengunjungnya adalah orang asing yang tak mereka kenal. Jadi sedikit janggal, jika si kasir itu berkata makanan mereka sudah dibayar oleh orang lain.

Tapi karena kasir itu, tetap saja menolak untuk dibayar. Alhasil tak ada uang sepeser pun yang keluar untuk makan malam abah dan emak hari itu. Rezeki dari Tuhan memang bisa datang, melalui siapa saja. Percaya?


Tapi ada hal luar biasa lainnya yang terjadi selama emak dan abah berada di kota Mekah..

Saat itu abah sedang beribadah disalah satu masjid yang terletak dikota itu. Usai sholat, abah kemudian mengaji. Tanpa sepengetahuan abah, ternyata ada beberapa pengunjung masjid (warga arab) yang memperhatikan beliau mengaji. Usai mengaji, tiba-tiba orang-orang itu mendekati abah. Mereka meminta agar abah mau mengajarkan mereka mengaji.

Awalnya abah heran, ia tak langsung begitu saja menyanggupi permintaan orang-orang tersebut. Sampai akhirnya abah meyakinkan hati,  tak akan membuang kesempatan berharga ini. Sungguh tak pernah terfikir oleh abah sebelumnya, ia akan mengajari orang lain mengaji, bahkan bukan dinegaranya sendiri.

Tidak ada komentar: